SakuraPedia

Memulai Bisnis Online Menjadi Reseller & Dropshipper Handal

Anda ingin bisnis jualan online tapi tidak tau bagaimana cara memulainya? 🙂 Ingin daftar jadi reseller dropship online shop di kota manapun tapi bingung ya apa bisa? Hmm Kesulitan mencari produk yang cocok dijual? Tidak tahu cara promosinyakah ? Sulit menemukan supplier yang terpercaya ? Tidak tau bagaimana cara jualan online yang efektif ? Ingin jago jualan TOP SELLER tanpa stock barang di Instagram, facebook, Marketplace (Shopee, Toped, Lazada dll ) Ingin Jago jualan di WhatsApp ? ingin hidup bebas finansial ? Jika itu semua masalahnya, Alhamdulillah kami punya solusi dari itu semua 🙂


Nah, sebelum kamu masuk ke dunia bisnis online dengan sistem dropship dan reseller, maka kamu harus tahu dulu apa itu dropship dan reseller.
Dropship adalah cara untuk melakukan pemasaran secara online, yang mana para pelaku bisnis reseller atau distributor di marketplace online maupun seorang penjual harus selalu menyimpan stok barang yang banyak. Hal tersebut dikarenakan ketika si dropshipper dapat orderan, maka si dropshipper tersebut akan langsung meneruskan orderan itu beserta dengan detail pengirimannya kepada produsen, supplier maupun distributor yang telah bekerjasama dengan dia.
Lalu apa itu yang disebut dengan reseller? Nah, reseller ini sudah di jelaskan yaitu merupakan si pelaku bisnis online itu sendiri atau seseorang yang menjualkan suatu produk kembali ataupun jasa yang berasal dari distributor, supplier maupun produsen yang juga telah bekerjasama dengan si pelaku bisnis itu. Nah, di sini akan beda dengan sistem dropship yang mana seorang reseller ini punya stok barang yang kemudian dia jual lagi.

Perbedaan Dropship dan Reseller



Nah, tentunya dari penjelasan di atas kamu sudah mulai tahu sedikit-sedikit perbedaan antara dropship dan reseller bukan? Di bawah ini akan kami berikan ulasan lebih detail tentang perbedaan antara dropship dan reseller. Simak yak !

Stok Barang



Perbedaan pertama yang paling mendasar antara dropship dan reseller yaitu bisa dilihat dari sisi stok barang. Untuk seorang reseller, maka untuk menjual barang dia harus membelinya terlebih dahulu dengan jumlah barang yang banyak kepada produsen, supplier maupun distributor.
Mengapa harus membeli stok barang dengan jumlah yang banyak? Hal tersebut dikarenakan supaya harga barang yang dia dapatkan lebih kompetitif. Dengan begitu maka margin atau keuntungan antara harga pembelian dengan harga barang yang akan dijual akan semakin besar.
Terus bagaimana stok barang pada sistem dropship? Pada sistem dropship ini kamu tidak perlu repot-repot stok barang. Kamu hanya disuruh untuk fokus pada pencarian konsumen saja atau pemasaran, kemudian saat ada orderan dari konsumen, maka seorang dropshipper akan langsung meneruskan orderan tersebut beserta detail pengirimannya kepada distributor, supplier maupun produsen untuk dikirimkan ke konsumen.

Modal



Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa seorang reseller harus punya stok barang dalam jumlah yang banyak dan tentunya harus punya modal yang cukup banyak pula. Sedangkan untuk seorang dropshipper hanya menggunakan 2 modal yaitu modal pulsa maupun kuota internet saja. Bisa dikatakan bahwa seorang dropshipper tidak butuh modal sedikit pun / (modal awal untuk terjun ke E-commerce)

Keuntungan



Sedangkan perbedaan antara dropship dan reseller dilihat dari sisi keuntungannya, yakni seorang reseller punya lebih banyak keuntungan dibandingkan dropshipper. Hal tersebut dikarenakan reseller mendapatkan harga yang begitu lebih kompetitif. Caranya yaitu dengan membeli produk yang akan dijual dengan jumlah yang banyak kepada supplier, produsen maupun distributor.
Nah, di situlah seorang reseller akan lebih merasa leluasa dalam menjualkan barang-barangnya dengan memberikan harga selisih yang tinggi. Dengan begitu margin keuntungannya juga akan semakin besar.

Strategi Pemasaran



Perbedaan selanjutnya antara dropship dan reseller yaitu pada segi strategi pemasarannya. Untuk seorang reseller bisa menawarkan barang-barang yang akan dijual secara langsung atau online. Hal tersebut dilakukan karena reseller punya stok barang yang ingin di jual. Nah, sedangkan seorang dropshipper tidak begitu, sebab seorang dropshipper tidak punya stok barang. Ia bisa memasarkan produk-produknya melalui sosial media seperti facebook, Instagram, website dan lain sebagainya.

Resiko



Selanjutnya adalah perbedaan yang dilihat dari segi resiko yang diterima antara reseller dan dropship. Jika seorang reseller akan punya tingkat risiko kerugian yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan dropshipper. Hal tersebut dikarenakan seorang reseller akan menyimpan stok barang-barangnya.
Apabila stok barang-barang itu sudah tidak laku lagi untuk dijual, maka seorang reseller pun akan dapat resiko berupa kerugian. Sedangkan untuk seorang dropshipper tidak akan mendapatkan resiko kerugian jika barang-barang yang dipasarkannya tidak laku.
Apabila dilihat dari segi fokus pekerjaannya, maka seorang reseller memiliki tugas untuk mencari calon pembeli yang akan membeli barang-barangnya, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengemasan atau packing barang dan pengiriman barang ke alamat pembeli. Sedangkan untuk seorang dropshipper tidak perlu repot-repot lagi dalam masalah packing barang beserta dengan pengirimannya.
Seorang dropshipper hanya punya tugas untuk memasarkan barang-barang saja, mencari calon pembeli serta menghubungi pemilik barang atau supplier apabila ada orderan yang datang dari konsumen. Bahkan cara untuk menjadi dropshipper juga sangat mudah. Caranya hanya dengan mencari supplier serta mendaftarkan diri sebagai seorang dropshipper.
Untuk masalah pendaftarannya sendiri juga biasanya tidak dikenai biaya alias gratis. Bahkan juga tidak ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Kamu sudah mulai bisa berjualan secara online sebagai seorang dropshipper setelah kamu memperoleh katalog produk dari supplier yang sudah bekerjasama denganmu.

Namun, jangan ragu untuk berbisnis dropship, asalkan Anda memilih supplier yang tepat maka tidak akan ada masalah. Mungkin masalah lain yang akan dihadapi seputar pembeli yang rewel atau di bagian pengiriman.
Anda yang baru pertama kali memulai bisnis dropship mungkin sedikit kebingungan memilih produk tepat untuk dijual. Banyak ide bisnis dropship yang membuat Anda kesulitan memilih salah satunya. 

Kesimpulan



Sebelum memilih salah satu ide bisnis dropship, ada baiknya untuk Anda mengenali lebih jauh soal produknya. Saat ini, apalagi dijual secara online, ada banyak sekali produk-produk palsu dijual. Jangan pernah tergiur dengan harga miring dan selalu hati-hati.
Untuk memulai bisnis dropship, pastikan untuk selalu mencari supplier tepercaya. Salah satu tempat mencari supplier terpercaya bisa Anda temukan di sejumlah marketplace. Di sana ada banyak sekali penjual-penjual terpercaya yang bisa Anda ajak bekerja sama. semoga bermanfaat.

2 Komentar untuk "Memulai Bisnis Online Menjadi Reseller & Dropshipper Handal"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel